Kapal Kempang Membawa 90 Santri Alami Mati Mesin di Perairan Sungai Tohor, Tim SAR Lakukan Evakuasi

Oct 23, 2025 - 10:16
 0  22
Kapal Kempang Membawa 90 Santri Alami Mati Mesin di Perairan Sungai Tohor, Tim SAR Lakukan Evakuasi

RAHMADNEWS.COM | MERANTI — Sebuah kapal jenis Kempang yang membawa sekitar 90 orang santri dari Tanjung Samak menuju Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengalami mati mesin di perairan Sungai Tohor, Desa Anak Ayam, Kecamatan Rangsang Barat, pada Rabu malam (23/10/2025).

Informasi awal diterima pada TW 1023 2110 G dari pihak Polair Meranti, yang melaporkan bahwa kapal tersebut terombang-ambing di koordinat 0°53'22.75"N 102°56'46.96"E. Kondisi kapal yang membawa puluhan santri itu memicu kekhawatiran, mengingat cuaca malam di perairan setempat cukup gelap dan arus sungai tergolong kuat.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pada TW 1023 2130 G, tim rescue dari Unit Siaga SAR Meranti bersama unsur gabungan Polair Meranti, BPBD Meranti, dan TNI AL Meranti langsung bergerak menuju lokasi kejadian menggunakan armada cepat untuk melaksanakan operasi penyelamatan.

Sekitar 15 menit kemudian, tepatnya pada TW 1023 2145 G, tim gabungan tiba di lokasi. Proses evakuasi pun segera dilakukan dengan bantuan sejumlah kapal nelayan yang kebetulan berada di sekitar area kejadian. Seluruh penumpang kemudian dievakuasi secara bertahap menuju Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut. Seluruh santri dilaporkan dalam keadaan selamat dan telah mendapatkan penanganan sementara dari tim gabungan yang berada di lapangan.

Kepala Unit Siaga SAR Meranti menyampaikan bahwa laporan perkembangan lebih lanjut akan disampaikan pada kesempatan pertama, setelah seluruh proses evakuasi dan pemeriksaan kondisi kapal selesai dilakukan.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh operator kapal penumpang untuk memastikan kelayakan teknis dan keselamatan transportasi laut, terutama pada jalur antarpulau yang sering digunakan masyarakat dan pelajar di wilayah Kepulauan Meranti.**

Editor  :  Ricky Sambari

(Redaksi/RH) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow